1. Orientasi Produksi
Pada mulanya perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya berorientasi pada produksi, maksudnya bahwa kegiatannya lebih diprioritaskan pada usaha memperbanyak hasil produksi. Hal ini biasanya didcasarkan pada kondisi permintaan yang lebih besar dari pada penawaran.
2. Orientasi Finansial
Orientasi finansil ini berarti perusahaan lebih mengutamakan dalam memperoleh uang atau modal untuk dapat memperbesar usahanya atau untuk memperbanyak hasil produksi. Misalnya dengan memperoleh pinjaman baik pinjaman jangka pendek maupun pinjaman jangka penjang atau bentuk sumber dana lainnya.
3. Orientasi Penjualan
Orientasi penjualan ini merupakan tindak lanjut dari orientasi sebelumnya(finansial). Pada kondisi ini hasil produksi sudah relatif banyak di gudang sebagai persediaan, oleh karenanya perusahaan berorientasi pada usaha dalam melakukan penjualan barang.
4. Orientasi Pemasaran/Konsumen
Orientasi pemasaran juga merupakan kelanjutan dari orientasi penjualan. Pada orientasi pemasaran lebih diutamakan pada sasaran perusahaan yaitu konsumen untuk dapat lebih memberikan kepuasan. Hal ini didasarkan pada kondisi dimana penawaran yang lebih besar dari pada permintaan. Harapan pada orientasi ini konsumen dapat memperoleh kepuasan dan dengan demikian konsumen selalu menjadi pelanggan tetap.
5. Orientasi Penjualan
Orientasi penjualan ini merupakan tindak lanjut dari orientasi sebelumnya(finansial). Pada kondisi ini hasil produksi sudah relatif banyak di gudang sebagai persediaan, oleh karenanya perusahaan berorientasi pada usaha dalam melakukan penjualan barang.
6. Orientasi Pemasaran/Konsumen
Orientasi pemasaran juga merupakan kelanjutan dari orientasi penjualan. Pada orientasi pemasaran lebih diutamakan pada sasaran perusahaan yaitu konsumen untuk dapat lebih memberikan kepuasan. Hal ini didasarkan pada kondisi dimana penawaran yang lebih besar dari pada permintaan. Harapan pada orientasi ini konsumen dapat memperoleh kepuasan dan dengan demikian konsumen selalu menjadi pelanggan tetap.